Strategi Pemilihan Vegetasi Untuk Rehabilitasi Lahan Rawan Longsor

Berita tentang kejadian banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di negeri kita tercinta telah banyak mengisi media masa secara terus-menerus pada musim-musim hujan. Kejadian demi kejadian terus susul menyusul dimulai dari Cilacap, Purworejo, Kulonprogo, Aceh, Sumatra Barat, Jawa Timur, Menado, dan terakhir di ujung tahun 2008 terjadi di Cianjur dan Bali makin memprihatinkan dengan jumlah korban yang tidak sedikit.

Indonesia sebagai suatu negara beriklim tropik, di beberapa tempat mempunyai kecenderungan mempunyai intensitas hujan yang tinggi, di beberapa tempat memiliki bentuk lahan yang bergelombang, berbukit maupun bergunung, dengan kondisi yang rawan longsor lahan. Masih banyak sekelompok masyarakat yang belum menyadari benar peran pelestarian dan pemeliharaan lingkungan untuk mendukung kehidupannya sehingga sering terjadi manusia melakukan tindakan yang sewenang-wenang terhadap lingkungan misal dengan membabat hutan untuk memenuhi kepentingan sesaat dan untuk kalangan terbatas. Disamping itu persebaran penduduk sering tidak memperhatikan tata ruang wilayah atau tata ruang desa, sehingga sangat perlu dilakukan usaha-usaha agar masyarakat terhindar dari malapetaka pada kesempatan lain. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam rangka mencegah atau mengurangi atau bahkan bersahabat (memiliki tingkat adaptasi tinggi) dengan longsor lahan dalam lingkungan ekologi yang ramah dan menyejukkan.

Pemilihan jenis tanaman untuk pencegahan longsor menjadi salah satu kunci penting dalam keberhasilan pencegahan kejadian longsor lahan menggunakan teknik vegetatif. Longsor lahan yang salah satu unsur utamanya disebabkan oleh labilnya lapisan tanah harus dapat diantisipasi dengan pemilihan jenis tanaman yang memiliki perakaran yang mampu menahan kestabilan lapisan tanah yaitu jenis yang memiliki perakaran dalam. Kondisi perakaran memiliki peran dalam menahan lapisan tanah, oleh karena itu semakin banyak akar cabangnya, maka semakin kuat tanaman tersebut menahan (mencengkeram) tanah sehingga kestabilan tanah akan meningkat.

Komponen lain pada tanaman yang juga memiliki peran dalam pencegahan longsor adalah kerapatan tajuk pohon. Semakin tinggi / berat kerapatan tajuk, hal ini berarti kemampuan tajuk untuk menangkap air hujan dalam bentuk air intersepsi juga semakin besar. Dalam pencegahan longsor, intersepsi yang besar akan mampu mengurangi besarnya hujan yang sampai pada permukaan tanah dan mampu menunda waktu (time lag) yang dibutuhkan hujan untuk sampai ke permukaan tanah.

Selengkapnya, silahkan download (.pdf)

3 Comments

  1. yulsim

    Salam Kenal pak………
    Pak kira-kira jenis tanaman apa saja yang termasuk dalam kategori tersebut? Apakah jenis tanaman tersebut cocok untuk ditanam di daerah dataran tinggi seperti di wamena_Papua?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *