Peran Gunung Sebagai Tandon Air

Abstrak.
Saat ini pertumbuhan penduduk sangat cepat dan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan ketersediaan sumberdaya alam. Salah satu dampak adalah peningkatan kebutuhan akan sumberdaya lahan sebagai lahan produksi pangan dan pemukiman maupun meningkatnya kebutuhan akan sumberdaya air yang sangat penting bagi kehidupan. Akibat banyaknya lahan yang beralih fungsi yang tadinya merupakan kawasan resapan menjadi kawasan pertanian dan pemukiman akan menyebabkan terganggunya daur air kawasan. Kelimpahan sumberdaya air yang dimiliki Indonesia tidak menjamin melimpahnya ketersediaan air wilayah pada dimensi tempat dan dimensi waktu. Variasi iklim serta kerentanan sistem sumberdaya air terhadap perubahan iklim akan memperparah status krisis air yaitu dengan meningkatnya frekuensi banjir dan panjangnya kekeringan, sehingga ketersediaan air semakin tidak dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan air untuk berbagai penggunaan.

Gunung adalah fenomena paling strategis dalam tatanan pengadaan sumberdaya air. Indonesia adalah negara yang memiliki gunung paling banyak di dunia, yaitu 127 buah. Keberadaan gunung dalam siklus hidrologi dapat diibaratkan sebagai tandon air untuk menampung input hujan, kemudian menyimpan dan mengalirkan ke daerah di bagian bawah dengan kuantitas dan kualitas tertentu secara terus menerus. Gunung sebagai kawasan ”perangkap” gerakan awan sehingga menjadi kawasan tadah hujan terbesar menjadikan fungsi sebagai tandon air. Kondisi ini menjadi andalan utama bagi supply air bersih masyarakat perkotaan yang mayoritas tinggal di bagian kaki gunung, lembah bahkan hingga pantai.

Selengkapnya silahkan download

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *